Selasa, 25 November 2014


Berikut tip yang perlu diperhatikan untuk menjaga kilau rambut Anda:
1. Trim atau rapikan rambut 4-6 minggu sekali untuk membuang ujungnya yang kering dan pecah-pecah. Hal ini juga agar potongan rambut tetap terjaga.
2. Gunakan sampo khusus untuk rambut yang diwarnai. Hindari menggosok rambut terlalu keras saat keramas, dan minimalkan penggunaannya. 
Misalnya keramaslah 2-3 hari sekali.

3. Gunakan conditioner khusus untuk rambut dicat. Fokuskan pada bagian ujung rambut dan bilas hingga bersih.

4. Gunakan sisir bergerigi jarang untuk meminimalkan kerusakan rambut.

5. Gunakan hair dryer hanya saat rambut hampir kering. Semakin panas dan lama Anda menggunakanhair dryer, akan menambah risiko rusaknya kutikel rambut.

6. Gunakan hair dryer dan sisir saat menata rambut, hindari hot roller dan curling iron.

7. Minimalkan penggunaan produk styling, seperti mousse, gel dan hair spray, karena dapat
   memudarkan kilau rambut.

8. Hindarkan rambut dari zat kaporit. Misalnya sebelum berenang basahi dulu rambut. Setelah usai berenang, bilaslah sebersih mungkin. Hindari juga sinar matahari langsung.

9. Jangan lakukan pelurusan atau pengeritingan setelah rambut dicat, karena proses kimia yang berulang-ulang akan menyebabkan kerusakan fatal pada rambut.

10. Gunakan produk-produk perawatan untuk mencegah rambut rontok, misalnya vitamin atau serum khusus untuk menguatkan akar rambut.

Kamis, 23 Oktober 2014

Sejarah Cokelat di Indonesia

Sejarah Cokelat Indonesia
Sejarah Cokelat Indonesia
Sejarah Cokelat masuk ke Indonesia ternyata cukup panjang. Secara garis besar bisa terbagi menjadi dua periode yaitu periode sebelum kemerdekaan dan periode setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Walaupun bubuk cokelat telah dikenal sebagai pencampur minuman oleh bangsa indian suku Maya di Amerika tengah sejak abad sebelum masehi, namun baru abad ke-15 biji cokelat mulai di perkenalkan di belahan dunia lain. Dengan kegunaannya sebagai upeti atau alat barter bernilai tinggi, biji cokelat sebagai pencampur minuman diperkenalkan kepada bangsa Spanyol.
Usaha pengembangan pertanaman cokelat dirintis oleh bangsa Spanyol ke benua Afrika dan Asia. Di Afrika, cokelat diperkenalkan pada abad ke-15 dengan daerah penanaman terutama di Nigeria, Pantai Gading, dan Kongo. Pada waktu yang bersamaan cokelat juga di perkenalkan di Asia, terutama daerah-daerah yang berdekatan dengan kawasan pasifik.





Sejarah cokelat

Segelas cokelat panas. Menurut sejarahnya Cokelat pada awalnya diminum dan tidak dimakan.
Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM [2]. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran.
Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat.
Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang [3]. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa [4]
Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.
Cokelat cair.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657. Dan resep es coklat pertama diketahui berasal dari Inggris pada tahun 1668.[5]
Pada tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara [6].
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).

Es krim


Es krim di sebuah toko di pusat Roma.
Es krim adalah sebuah makanan beku dibuat dari produk susu seperti krim (atau sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis. Campuran ini didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan kristal es besar. Tradisionalnya, suhu dikurangi dengan menaruh campuran es krim ke sebuah wadah dimasukkan ke dalam campuran es pecah dan garam. Garam membuat air cair dapat berada di bawah titik beku air murni, membuat wadah tersebut mendapat sentuhan merata dengan air dan es tersebut.
Meskipun istilah es krim sering digunakan untuk menunjuk ke "dessert" beku dan makanan ringan, tapi sebenarnya digunakan unuk menunjuk ke "dessert" beku dan makanan ringan yang terdiri dari lemak susu. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, membatasi penggunaan istilah tersebut berdasarkan kuantitas dari bahan dasar makanan tersebut.
Es krim modern komersial terbuat dari campuran bahan di bawah ini:
  • 10-16% lemak susu
  • 9-12% milk solids-not-fat: komponen ini, juga dikenal dengan serum solids, mengandung protein (casein dan whey protein) dan karbohidrat (laktosa) ditemukan dalam susu
  • 12-16% pemanis: biasanya kombinasi dari sukrosa dan/atau pemanis sirup corn berdasarkan-glukosa
  • 0.2-0.5% stabilizer dan emulsifiers e.g., agar atau carrageenan diambili dari rumput laut
  • 55%-64% air yang berasal dari susu padat atau bahan lainnya
Cakes are broadly divided into several categories, based primarily on ingredients and cooking techniques.
  • Yeast cakes are the oldest and are very similar to yeast breads. Such cakes are often very traditional in form, and include such pastries as babka and stollen.
  • Cheesecakes, despite their name, aren't really cakes at all. Cheesecakes are in fact custard pies, with a filling made mostly of some form of cheese (often cream cheese, mascarpone, ricotta or the like), and have very little flour added, although a flour-based or graham cracker crust may be used. Cheesecakes are also very old, with evidence of honey-sweetened cakes dating back to ancient Greece.
  • Sponge cakes are thought to be the first of the non-yeast-based cakes and rely primarily on trapped air in a protein matrix (generally of beaten eggs) to provide leavening, sometimes with a bit of baking powder or other chemical leaven added as insurance. Such cakes include the Italian/Jewish pan di Spagna and the French Génoise. Highly decorated sponge cakes with lavish toppings are sometimes called gateau; the French word for cake.
A large cake garnished with strawberries
  • Butter cakes, including the pound cake and devil's food cake, rely on the combination of butter, eggs, and sometimes baking powder or bicarbonate of soda to provide both lift and a moist texture.
Beyond these classifications, cakes can be classified based on their appropriate accompaniment (such as coffee cake) and contents (e.g. fruitcake
or flourless chocolate cake).
Some varieties of cake are widely available in the form of cake mixes, wherein some of the ingredients (usually flour, sugar, flavoring, baking powder, and sometimes some form of fat) are premixed, and the cook needs add only a few extra ingredients, usually eggs, water, and sometimes vegetable oil or butter. While the diversity of represented styles is limited, cake mixes do provide an easy and readily available homemade option for cooks who are not accomplished bakers.

Selasa, 14 Oktober 2014


For other uses, see Cake (disambiguation).
Cake is a form of bread or bread-like food. In its modern forms, it is typically a sweet baked dessert. In its oldest forms, cakes were normally fried breads orcheesecakes, and normally had a disk shape. Determining whether a given food should be classified as bread, cake, or pastry can be difficult.
Modern cake, especially layer cakes, normally contain a combination of flour,sugar, eggs, and butter or oil, with some varieties also requiring liquid (typicallymilk or water) and leavening agents (such as yeast or baking powder). Flavorful ingredients like fruit purées, nuts, dried or candied fruit, or extractsare often added, and numerous substitutions for the primary ingredients are possible. Cakes are often filled with fruit preserves or dessert sauces (likepastry cream), iced with buttercream or other icings, and decorated withmarzipan, piped borders or candied fruit.[1]
Cake is often the dessert of choice for meals at ceremonial occasions, particularly weddings, anniversaries, and birthdays. There are countless cake recipes; some are bread-like, some rich and elaborate, and many are centuries old. Cake making is no longer a complicated procedure; while at one time considerable labor went into cake making (particularly the whisking of egg foams), baking equipment and directions have been simplified so that even the most amateur cook may bake a cake.

s krim adalah sebuah makanan beku dibuat dari produk susu sepertikrim (atau sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis. Campuran ini didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan kristal es besar. Tradisionalnya, suhu dikurangi dengan menaruh campuran es krim ke sebuah wadah dimasukkan ke dalam campuran es pecah dan garam.Garam membuat air cair dapat berada di bawah titik beku air murni, membuat wadah tersebut mendapat sentuhan merata dengan air dan es tersebut.
Meskipun istilah es krim sering digunakan untuk menunjuk ke "dessert" beku dan makanan ringan, tapi sebenarnya digunakan unuk menunjuk ke "dessert" beku dan makanan ringan yang terdiri dari lemak susu. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, membatasi penggunaan istilah tersebut berdasarkan kuantitas dari bahan dasar makanan tersebut.
Es krim modern komersial terbuat dari campuran bahan di bawah ini:
  • 10-16% lemak susu
  • 9-12% milk solids-not-fat: komponen ini, juga dikenal dengan serum solids, mengandung protein (casein dan whey protein) dan karbohidrat (laktosa) ditemukan dalam susu
  • 12-16% pemanis: biasanya kombinasi dari sukrosa dan/atau pemanis sirup corn berdasarkan-glukosa
  • 0.2-0.5% stabilizer dan emulsifiers e.g., agar atau carrageenan diambili dari rumput laut
  • 55%-64% air yang berasal dari susu padat atau bahan lainnya